Hadir pula Ketua Ombudsman Provinsi Kalbar, Forkopimda Kota Singkawang, Instansi Vertikal, Perangkat Daerah, Majelis Adat dan Budaya se-Kota Singkawang serta para tamu undangan lainnya.

Merupakan serangkaian aktivitas berjenjang dari daerah hingga nasional yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Serta sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan, dengan cara menyediakan ruang bagi keberagaman ekpsresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.

"Berbagai event dan kegiatan yang diselenggarakan berkaitan dengan kemajuan seni dan budaya sebagai bagian dari upaya memperkokoh nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan di Kota Singkawang", ujar Sumastro.

Dilaksanakan selama 18 (delapan 

belas) hari mulai tanggal 2 oktober hingga 19 oktober 2024 di Stadion Kridasana, Rumah Melayu Balai Serumpun, SDN 23, Aula R.A Kartini Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Singkawang. 

Dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, di antaranya Pameran dan Pagelaran Hasil Karya, GSMS (Gerakan Seniman Masuk Sekolah), GS3KL (Gerakan Satu Sekolah Satu Kearifan Lokal), Kuliner Tradisional

dan Produk UMKM, Pertunjukkan dan Pagelaran Seni Budaya serta Workshop Seni Pertunjukan.

"Dikemas dengan semakin apik, event membuktikan bahwa Singkawang sudah selayaknya di nobatkan sebagai Kota Tertoleran di Indonesia. Potensi sumber daya yang bertumpu pada keragaman seni budaya, semakin memperkuat eksistensi Singkawang sebagai Kota Jasa dan Pariwisata", pungkasnya.