Jelang Nataru, Pemkot Singkawang Gelar Rakor TPID
Penjabat Wali Kota Singkawang, Drs. H. Sumastro, M.Si., memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Singkawang, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Singkawang, Kamis (21/12/2023).
Dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah, perwakilan Forkopimda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Singkawang, jajaran Perum Bulog Singkawang, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan beserta jajaran, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, perwakilan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, perwakilan Dinas Perhubungan, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perwakilan Satpol PP serta Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Sekretariat Daerah beserta jajaran.
Pertemuan ini guna memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok, stabilitas harga dan kelancaran distribusi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Kota Singkawang menjadi satu-satunya Kota di Provinsi Kalbar yang mengalami deflasi. Di bulan November 2023 lalu, terjadi deflasi sebesar 0,01%, dengan penyumbang utama yaitu Ketimun, Ikan Tongkol dan Kacang Panjang. Penyumbang utama inflasi yang terjadi di bulan November 2023 yaitu beras, daging ayam ras dan telur ayam ras. Secara tahunan, inflasi yang terjadi di bulan November 2023 lebih rendah dibanding inflasi yang terjadi pada bulan November 2022 lalu. "Upaya pengendalian inflasi bukan berarti justru menimbulkan deflasi yang tinggi. Deflasi menunjukkan situasi perekonomian yang tidak sehat", ujar Sumastro.
Persediaan gula di gudang Bulog sampai saat ini masih tersedia sekitar 10 ton. Diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gula hingga akhir tahun. Berdasarkan laporan dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, tidak ditemukan kenaikan harga yang signifikan jelang Nataru. "Stok aman, lonjakan harga tidak terjadi, semoga angka inflasi tetap terkendali", imbuhnya.
Sumastro berharap kedepan dapat diadakan Rakor TPID Regional yang dilaksanakan secara rutin 2 bulan sekali, sebagai bagian dari kesadaran bersama. Semoga tidak ada lonjakan harga yang signifikan jelang Nataru. Sehingga dapat menjadi awal yang baik untuk menyambut tahun 2024.